Di suatu siang yang panas membara, di tengah hiruk-pikuk kota yang macetnya seperti ujian hidup, ada sebuah warteg legendaris bernama Warteg Pak Broto. Bukan karena masakannya yang luar biasa, tapi karena tempat duduknya selalu miring dan teh manisnya lebih manis dari status mantan.
Pak Broto sendiri adalah pria paruh baya dengan kumis lebat seperti sapu ijuk dan suara khas serak-serak batuk. Dia punya satu prinsip dalam hidup: “Kalau gak laku, tinggal goreng ulang.” Prinsip ini dia terapkan terutama pada tempe.
Namun, cerita ini bukan hanya tentang Pak Broto. Cerita ini menjadi luar biasa ketika suatu hari muncullah seekor prediksi sgp kucing aneh yang masuk ke warteg. Warnanya belang tiga, tapi matanya seperti punya rencana hidup yang lebih baik dari pelanggan warteg.
Kucing ini datang, duduk manis di pojokan, dan menatap pelanggan satu per satu. Aneh, dia tidak meminta makanan. Dia hanya duduk, mengamati, dan… senyum. Ya, senyum. Kucing itu bisa senyum, coy!
Pertama yang sadar adalah Budi, pelanggan tetap yang kerjanya freelance tapi lebih sering nongkrong dari kerja.syair sgp,
“Eh, kucing ini kayak ngerti kita ngomong ya?” kata Budi sambil menyendok nasi uduk dengan penuh rasa penasaran.
Kucing itu tiba-tiba angguk. Semua orang di warteg langsung diam. Bahkan kipas angin yang biasanya bunyinya “tek-tek-tek” jadi kayak ngambek, gak berisik.
“Gila, ini kucing bisa paham bahasa manusia?” tanya si Dian, mahasiswi semester akhir yang tugas akhirnya udah kayak mantan, gak pernah selesai.
Kucing itu kembali mengangguk, lalu dengan santainya melompat ke atas meja dan mulai mengetik… ya, mengetik di HP-nya Budi yang kebetulan sedang buka chat. Dia ngetik pakai cakar. Ngeri tapi kagum.
Pesan yang diketik: syair sgp
"Tempe gorengnya udah tiga kali digoreng ulang. Jangan dimakan."
Semua langsung menatap Pak Broto yang hanya tertawa kecil.
“Yaa… setidaknya sekarang tempenya udah punya pengalaman hidup,” katanya sambil balik goreng telur.
Sejak hari itu, kucing tersebut diberi nama "Kucing Brotosaurus", karena katanya keturunan kucing biasa dan dukun.
Kucing itu jadi maskot warteg. Pelanggan berdatangan bukan karena makanannya, tapi karena penasaran sama kucing yang bisa “deteksi kejujuran makanan”.
Suatu hari, datanglah seorang pejabat yang mau makan tanpa antre. Dengan gaya sombongnya dia duduk duluan dan bilang, “Saya ini penting. Cepet dong makanannya!”
Kucing Brotosaurus menatapnya tajam… lalu menendang sendok ke arah sandal si pejabat. Sandalnya copot. Semua terdiam. Pejabat itu malu, lalu pergi dengan tersipu. Sejak saat itu, warteg Pak Broto jadi viral.
Bukan karena makanannya.bocoran sgp
Bukan karena promosi.
Tapi karena kucing sakti yang bisa membaca niat dan kejujuran.
Dan akhirnya, Pak Broto punya slogan baru di wartegnya:
"Kalau makan di sini, jujur ya. Kucing gue bisa baca dosa."prediksi sgp